Who R U?
Tiga mata kuliah yang cukup melelahkan, evaluasi pendidikan, telaah kurikulum dam pendidikan komparatif. Aku berjalan gontai, menuju tempat peraduan, tempat berkeluh kesah, tempat rebahan ternyaman, asramaku tercinta. Setibanya aku di depan asrama, kudapati seorang teman lama yang berkunjung ke asramaku.
Dia menyapaku (lebih tepatnya mengejekku) "Eh, sok manis kali kau pake jilbab kayak gini".
"Ya biarin lah," jawabku. Orang-orang seperti ini memang terkadang tak perlu di ambil hati hasil dari ucapannya. Hanya memenuhi pikiran.
teringat sebuah janji yang aku buat dengan sang teman lama, Tuti namanaya, "aku yang pernah berjanji untuk mentraktirnya pasca gajian," dia menagihnya...
"Eh, ayuklah makan," katanya.
"Aku belum sholat, (karena pada saat itu jam menunjukkan waktu ashar" kataku.
"Nanti aja aku mau masuk bentar lagi," balasnya.
"Eh tapi...." (dia menarikku dengan paksa).
**
"Mau kemana?" tanyanya.
"Sini aja, syariah" jawabku.
"Ke depan aja, banyak makanan, di situ kau makan nasik lah" balasnya.
"Ih gak lo, di sini ada roti jhon, gak tau kau kan?' ledekku.
" Ah iya nya? yaudah lah yok ke sana."
**
Setibanya di kantin, lagi-lagi aku terkejut, kudapati pria bertopi abu-abu (ralat bertopi hitam).. (kemarin rasanya topinya warna abu-abu, kenapa sekarang warna hitam ya? mungkin dia punya banyak koleksi topi seperti itu).
Aku langsung duduk di sebelahnya, karena tidak ada lagi bangku kosong di area food court tersebut. Seperti biasa, aku yang memesan roti pesanan kami, (Huh kenapa harus selalu aku sih).
Aku duduk kembali dan berbincang-bincang dengan Tuti, kami berbincang banyak hal. Jangan tanya apa yang pria bertopi hitam itu lakukan, lagi-lagi ia sibuk dengan gamenya. Sekali-sekali melirik, namun kembali fokus dengan gawainya yang sudah di fasilitasi tombol ganme (aku tidak tahu namanya, bentuknya seperti bulatan di stik ps). "DASAR PIKIRKU".
Tak lama, ia pun pergi dari kantin tersebut, dan beranjak entah kemana.
**
Keesokan harinya, aku jadi lebih sering nampak dia, ntah di tangga fakultas, parkiran fakultas, tempat jualan fakultas. Dan sampai saat ini aku masih penasaran siapa namanya. Terakhir nampak dia itu waktu di gerbang fakultas tarbiyah, aku yang msh nunggu nilai dari dosen, dan dia lagi nungguin hujan reda karena mau pulang. Aku sih pengen ngehampiri, tapi waktu aku selesai ngambil nilai, dia udah gak adadi tempat itu. yaudahla....
Tiga mata kuliah yang cukup melelahkan, evaluasi pendidikan, telaah kurikulum dam pendidikan komparatif. Aku berjalan gontai, menuju tempat peraduan, tempat berkeluh kesah, tempat rebahan ternyaman, asramaku tercinta. Setibanya aku di depan asrama, kudapati seorang teman lama yang berkunjung ke asramaku.
Dia menyapaku (lebih tepatnya mengejekku) "Eh, sok manis kali kau pake jilbab kayak gini".
"Ya biarin lah," jawabku. Orang-orang seperti ini memang terkadang tak perlu di ambil hati hasil dari ucapannya. Hanya memenuhi pikiran.
teringat sebuah janji yang aku buat dengan sang teman lama, Tuti namanaya, "aku yang pernah berjanji untuk mentraktirnya pasca gajian," dia menagihnya...
"Eh, ayuklah makan," katanya.
"Aku belum sholat, (karena pada saat itu jam menunjukkan waktu ashar" kataku.
"Nanti aja aku mau masuk bentar lagi," balasnya.
"Eh tapi...." (dia menarikku dengan paksa).
**
"Mau kemana?" tanyanya.
"Sini aja, syariah" jawabku.
"Ke depan aja, banyak makanan, di situ kau makan nasik lah" balasnya.
"Ih gak lo, di sini ada roti jhon, gak tau kau kan?' ledekku.
" Ah iya nya? yaudah lah yok ke sana."
**
Setibanya di kantin, lagi-lagi aku terkejut, kudapati pria bertopi abu-abu (ralat bertopi hitam).. (kemarin rasanya topinya warna abu-abu, kenapa sekarang warna hitam ya? mungkin dia punya banyak koleksi topi seperti itu).
Aku langsung duduk di sebelahnya, karena tidak ada lagi bangku kosong di area food court tersebut. Seperti biasa, aku yang memesan roti pesanan kami, (Huh kenapa harus selalu aku sih).
Aku duduk kembali dan berbincang-bincang dengan Tuti, kami berbincang banyak hal. Jangan tanya apa yang pria bertopi hitam itu lakukan, lagi-lagi ia sibuk dengan gamenya. Sekali-sekali melirik, namun kembali fokus dengan gawainya yang sudah di fasilitasi tombol ganme (aku tidak tahu namanya, bentuknya seperti bulatan di stik ps). "DASAR PIKIRKU".
Tak lama, ia pun pergi dari kantin tersebut, dan beranjak entah kemana.
**
Keesokan harinya, aku jadi lebih sering nampak dia, ntah di tangga fakultas, parkiran fakultas, tempat jualan fakultas. Dan sampai saat ini aku masih penasaran siapa namanya. Terakhir nampak dia itu waktu di gerbang fakultas tarbiyah, aku yang msh nunggu nilai dari dosen, dan dia lagi nungguin hujan reda karena mau pulang. Aku sih pengen ngehampiri, tapi waktu aku selesai ngambil nilai, dia udah gak adadi tempat itu. yaudahla....
Komentar
Posting Komentar